DOSEN PENGAMPU
Dr. Ani Cahyadi, M.Pd
Dr. Ahmad Juhaidi, M.Pd.I
|
TUGAS TERSTRUKTUR
Teknologi Informasi (IT) dalam PAI
|
STRATEGI PENERAPAN TIK DI SEKOLAH/MADRASAH
OLEH :
Sulaiman Jazuli
Susilawati
Muslimah
PASCA SARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2015
STRATEGI PENERAPAN TIK DI SEKOLAH/MADRASAH
Oleh:
Susilawati
Muslimah
Latifah
Sulaiman Jazuli
A.
Visi : Menjadikan Siswa Mahir Komputer
1.
Pemunculannyabagaimana?
Pada dasarnya
sekolah masih berakar kuat pada praktikt radisional yang berpusat pada
guru.Guru yang menyiapkanbahan ajar, kemudian guru menyampaikannya dengan
ceramah sedangkan siswahanya mendengarkan dan menulis saja. Pembelajaran seperti itu terlihat membosankan,
apalagi sekarang zaman telah berubah
dari tahun ketahun semakin canggih, orang-orang mulai memikirkan cara untuk
mengoptimalkan pembelajaran sesuai dengan tuntutan zaman maka muncullah TIK
yang diciptakan dengan berbagai tujuan yang memudahkan manusia untuk melakukan
aktivitasnya yang akan menjadi lebih mudah dan praktis.
Teknologi
mengambil peran yang sangat penting dalam peradaban. Mengingat pendidikan
sebagai agent of change dalam pemberdayaan SDM yang berkualitas
makasalah satu bentuk usaha yang dilakukan adalah pemanfaatan ICT yang
diintegrasikan kedalam pendidikan khususnya dalam pembelajaran di sekolah
seperti kurikulum yang memfokuskan pada keterampilan-keterampilan dasar dan
pengetahuan tentang kegunaan-kegunaan ICT membantu gerakan kepada pendekatan
berikutnya.
2.
Penerapannyabagaimana?
Penerapan ICT ini berhubungan dengan sekolah yang
memiliki/menemukan pemahaman baru tentang kontribusi ICT pada pendidikan itu sendiri.Pada
tahap awal, sebelum penerapannya tentusaja guru harus mempelajari tentang
TIK/ICT itu sendiri (learning tu use ICT) agar bisa dimanfaatkan di
sekolah. TIK sendiri masih sebagai obyek yang dipelajari, oleh karena itulah
ICT juga diajarkan pada bidang matapelajaran yang terpisah. Kemudian pada tahap
selanjutnya adalah infusing/integrating, TIK sudah terintegrasi dalam pembelajaran
(using ICT to learn), sehingga pembelajaran lebih bersifat student-centered
dan kolaboratif tidak hanya berpusat pada guru. Pada tahap ini
administrator dan guru menerapkan ICT untuk tugas tugas dalam manajemen sekolah
dan kurikulum. Kemudian penerapannya dalam pembelajaran yang di integrasikan dengan
menggunakan slide elektronik dan handout yang menggunakan word
processing, menyelesaikan berbagai tugas dengan menggunakan alat-alat ICT
seperti computer kelas dan lab-lab komputer. Dengan begitu pembelajaran lebih bersifat berbasis aneka sumber (resources-based
learning).
3.
Penanamannya
bagaimana?
Penanaman ICT yaitu pada sekolah-sekolah yang mempunyai jajaran teknologi
berbasis komputer di pelbagai laboraturium, kelas, dan wilayah administrasi. Penanaman
ICT yaitu dengan mengembangkan cara-cara baru dalam pembelajaran, dengan eksplorasi
materi pembelajaran melalui World Wide Web yang kebetulan sumber buku tidak ditemukan
atau untuk memperluas wawasan. Penanaman ICT juga dilakukan pada komunikasi sebagai
media pendidikan yang dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti
komputer, internet, email, e-learning, website, dan sebagainya. Interaksi antara
guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui tatap muka tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media tersebut.
ICT diajarkan kepada siswa-siswa pilihan sebagai mata pelajaran pada
tingkat profesional, dengan begitu pembelajaran lebih berpusat pada siswa,
mereka bertanggungjawab kepada pembelajaran dan penilaian mereka sendiri.
4.
Pentransformasiannya
bagaimana?
Pentransformasian terkait dengan sekolah yang telah menggunakan ICT
secara kreatif. Pentransformasiannya dengan mengintegrasikan matapelajaran dalam
aplikasi-aplikasi dunia yang nyata. Misalnya, para siswa mungkin bisa bekerja dengan
pimpinan masyarakat untuk memecahkan persoalan-persoalan setempat dengan menilai,
menganalisis, melaporkan, dan menyajikan informasi dengan alat-alat
ICT/TIK.Kemudianpentransformasiannyajugadalamrencana-rencanapembelajaran yang
di dalamnya dimuatalat-alat/perangkat ICT seperti VCD, CD-ROM, MS Power Point
untuk mempresentasikan sesuatu, MS word untuk membuat laporan dengan aplikasi pengolah
kata, wibsite, dan lain-lain sebagai media pembelajaran.
Jadi, penggunaan TIK dalam pembelajaran itu untuk melatih keterampilan
menggunakan TIK dengan mengintegrasikannya kedalam proses belajar mengajar, dan
bukan lagi mengajarkan TIK tersebut sebagai mata pelajaran yang terpisah melainkan
TIK digunakan untuk pembelajaran.
B.
Rencana Dan KebijakanPengembangan
Bersamaan dengan berbagai pendekatan dalam pengembangan ICT yang
telah dijelaskan, ada berbagai macam karekteristik sekolah, atau aspek-aspek
kepemimpinan sekolah yang berhubungan dengan kemajuan sekolah dalam
pengembangan ICT yakni visi, filsafat belajar dan pedagogi, rencana dan
kebijakan pengembangan serta fasilitas dan sumber belajar.
Matriks untuk Pengembangan ICT di Sekolah-sekolah
Matriks dibawah
ini dikembangkan untuk membantu sekolah menentukan tahapan kemajuan berkenaan
dengan implementasi ICT dalam kurikulum.
|
Pemunculan
|
Penerapan
|
Visi
|
Didominasi
oleh kepentingan individu, terbatas dan pragmatis
|
Digerakan
oleh spesialis ICT
|
Paedagogi
pembelajaran
|
Terpusat pada
guru, didaktik
|
Pembelajaran
berbasis pengetahuan faktual, berpusat pada guru didaktik, ICT mata pelajaran
terpisah
|
Rencana dan
kebijakan pengembangan
|
Non-eksis,
aksidental, kebijakan-kebijakan yang terbatas, tidak ada pendanaan yang
direncanakan
|
Terbatas,
pengembangan ICT dijalankan oleh seorang spesialis, kebijakan sentralistik,
pendanaan hardware dan software, mengotomi praktik-prektik yang sudah ada
|
Fasilitas dan
sumber
|
Tempat kerja
yang terbpsah untuk administrasi, kelas-kelas individual, komputer dan
printer, pengolahan kata, pengolahan tabel, database, software presentasi,
software administrasi sekolah, game
|
Lab komputer
atau kelas individual untuk hasil-hasil ICT yang khusus. Komputer, printer
dan perangkat yang terbatas, pengolahan kata, pengolahan tabel, database
software, presentasi, software ICT, akses internet
|
Memahami
kurikulum
|
Melek ICT,
pengetahuan tentang software tanggung jawab guru secara perorangan
|
Penerapan
software dalam mata pelajaran yang berlainan, penggunaan konteks-konteks
artifisial dan terpisah
|
Pengembangan
profesional staf sekolah
|
Minat
individu
|
Pelatihan
aplikasi ICT tidak direncanakan, keahlian ICT personal
|
komunitas
|
Sumbangan-sumbangan
yang berbeda, didorong oleh masalah aksidental
|
Pencarian
dana dan sumbangan, keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam ICT
|
Penilaian
|
Berbasis
perangkat, berorientasi anggaran mata pelajaran yang berlainan, didaktik,
kertas dan pensil, pengawasan, tugas-tugas yang tertutup, tanggung jawab guru
secara perorangan
|
Berbasis
keterampilan, berpusat pada guru. Berfokus pada mata pelajaran,
tahapan-tahapan pelaporan, moderasi dalam bidang-bidang mata pelajaran
|
Penanaman
|
Pentransformasian
|
Digerakan
oleh spesialis bidang itu, wilayah-wilayah yang berlainan
|
Kepemimpinan,
penerimaan oleh komunitas belajar, komunitas berbasis jaringan
|
Pembelajaran
berpusat pada siswa, kolaboratif
|
Pemikiran
kritis dan pembuatan keputusan yang baik, gaya-gaya pembelajaran yang
disukai, multi-indra, siswa yang utuh, kolaboratif, pengalaman
|
Rencana-rencana
mata pelajaran individual termasukl ICT, kebijakan-kebijakan yang permisif,
pendanaan berbasis luas, termasuk pengembangan profesional guru
|
ICT integral
bagi seluruh rencana pengembangan sekolah, semua siswa dan guru terlibat,
kebijakan-kebijakan inklusif, semua aspek pendanaan ICT menyatu dengan
seluruh anggaran sekolah, pengembangan profesional yang integral
|
Lab komputer
atau komputer-komputer kelas yang berjaringan intranet dan internet, pusat
pembelajaran yang kaya sumber, berbagai macam alat, termasuk video, audio
recorder, kalkulator grafis, komputer portable, alat-alat pengindraan yang
jauh, melakukan konfrensi melalui video, pengolahan kata, pengolahan tabel,
database-database, sofware persentasi
|
Keseluruhan
pembelajaran sekolah dengan ICT dengan akses kepada sumber-sumber teknologi
dan sejumlah besar alat-alat terkini, penekanan pada serngkaian lingkunagn
belajar yang berbeda, sekumpulan alat yang utuh dalam lajur hingga ke kiri
dan ruang-ruang belajar berbasis web, brainstorming, melakukan konferensi dan
kolaborasi, pendidikan jarak jauh, web software pendidikan, sofeware
manajemen diri buat siswa
|
Pemasukan
dengan muatan non ICT, sistem belajar yang terintegrasi, konteks yang
otentik, metodologi proyek pemecahan masalah, pembelajaran berbasis komputer
|
Konteks-konteks
virtual dan nyata, pembuatan model dunia yang baru, ICT diterima sebagai agen
pedagogis, kurikulum disampaikan melalui wed dan staf dalam satu cara yang
terintegrasi
|
Mata
pelajaran yang khusus, keahlian profesional, mengintegrasikan bidang-bidang
mata pelajaran dengan menggunakan ICT berevolusi
|
Fokus pada
pembelajaran dan menajemen belajar, mengatur sendiri, visi dan rencan yang
personal didukung oleh sekolah, inovatif dan kreatif, komunitas belajar yang
terintegrasi dengan siswa dan guru sebagai pasangan belajar
|
Kumonitas
belajar berbasis subjek yang menyediakan bantuan yang berlainan dan berkala
melalui permohonan, komunitas yang mempunyai jaringan lokal dan global
|
Komunitas
berbasis luas yang aktif mencakup orang tau dan keluarga, bisnis, industri,
organisasi keagamaan, universitas, sekolah, kejurusan, organisasi sukreka
global dan lokal, nyata dan virtual, sekolah adalah sumber belajar bagi
komunitas secara fisik dan virtual
|
Terintegrasi,
portofolio, berorientasi mata pelajaran, berpusat pada siswa, tanggung jawab
siswa mulitmedia untuk mendemonstrasikan perolehan, moderasi di sepanjang
bidang mata pelajaran, etis, sosial dan teknik
|
Berkesinambungan,
holistik, keseluruhan siswa, dimediasikan oelh teman, berpusat pada siswa,
keterlibatan komunitas belajar, berakhir terbuka, berbasis proyek
|
Masing-masing sel dari matriks tersebut menyediakan sebuah gambaran
singkat atau kumpulan indikator tentang bagaimana sebagian pendekatan khusus
terhadap ICT di sekolah-sekolah yang memiliki ciri-ciri sama. Untuk
masing-masing matriks sekolah tersebut mungkin menemukan lebih dalam satu sel
dan kurang ada sel yang lain, pendekatan dan identifikasi serta karakteristik
sekolah yang digambarkan berasal dari tren-tren internasional dalam penggunaan
ICT dalam pendidikan.
C.
Fasilitas dan sumber
Keseluruhan sekolah dibuat jaringan unuk menjamin akses kepada
multimedia dan sumber- sumber belajar yang berlimpah melalui internet dan
internet sekolah dimana pun para siswa dan guru berad, di dalam atau di luar
sekolah. Jumlah lab komputer dan komputer kelas adalah memadai untuk memberikan
kemungkinan akses kepada siswa dan staf dalam sebagian besar mata pelajaran di sekolah. Muatan software dinilai secara kritis untuk memastikan bahwa
ia sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan kurikulum yang mendukung sejumlah besar
gaya belajar yang multirasa.
Ø PermunculannyaBagaimana?
Kurikulum memberikan pelbagi kesempatan kepada siswa untuk
mengaplikasikan keterampilan ICT mereka untuk pemecahan masalah yang riil
melalui kerja proyek yang menawarkan cara-cara baru bagi siswa untuk
mendemonstrasikan cara belajar mereka. Dan para guru secara rutin mereview
kurikulum untuk mencari pelbagai peluang untuk memasukkan penggunaan ICT.
Ø PenerapannyaBagaimana?
Penekanan diberikan pada pengembangan professional
keterampilan-keterampilan para guru dan kemampuan-kemampunan mereka untuk
menerapkan ICT dalam berbagai konteks. Kebijakan pelatihan berbasis sekolah
untuk mendukung pengembangan bersama atas pemakaian ICT lintas kurikulum
melengapi ketentuan pengembangan professional eksternal. Program pengembangan
profesioal eksternal. Program pengembangan profesionaal oleh sekolah telah
berkembang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dan peluang- peluang baru yang senantiasa berubah-ubah.
Ø PenanamannyaBagaimana?
Staf dan siswa menggunakan komunitas-komunitas belajar local dan
global yang sedang muncul untuk memberikan bantuan khusus demi peluang- peluang
tambahan yang ditawarkan melalui ICT, khususnya internet dan video-comferencing.
Sekolah mempunyai program rutin untuk menarik bantuan dan sumbangan demi
pengembangan sumber- sumber dan kurikulum ICT dalam sekolah.
Ø PendekatanPentransformasian
Visi
Sekolah menyediakan kepemimpinan bagi komunitas belajarnya. Ia
menyediakan akses yang inovatif dan kreatif dan pelbagai kesempatan kepada
pembelajaran dan manajemen belajar, dengan memaksimalkan kontribusi ICT untuk
merealisasikam sekolah esok hari, saat ini.
Filsafat Pembelajaran dan pedagogi
Penekanannya adalah pada siswa secara utuh dalam semua aspek
pembelajaran mereka, dengan satu fokus pada keterampilan pemikiran kritis dan
pembuatan keputusan yang dibangun dengan baik. Setiap siswa bertanggungjawab
terhadap pembelajarannya.
Rencana dan Kebijakan Pengembangan
Sekolah dan komunitas belajar mengguakan ICT untuk berpikir ulang
secara kreatif dan memperbaiki
lingkungan belajar para siswa dan staf, termasuk proses perencanaan pengembangan dan pembuatan
kebijakan. Rencana-rencana untuk pengembangan sekolah mencoba mendukung perubahan
dan perbaikan yang berkesinambungan, seraya berupaya menyediakan kurikulum yang
benar- benar berbeda untuk semua siswa, dan mencoba memaksimalkan prestasi
siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar