Jumat, 12 Juni 2015

RESUME STRATEGI PENERAPAN TIK DI SEKOLAH/MADRASAH



DOSEN PENGAMPU
Dr. Ani Cahyadi, M.Pd
Dr. Ahmad Juhaidi, M.Pd.I
TUGAS TERSTRUKTUR
Teknologi Informasi (IT) dalam PAI

STRATEGI PENERAPAN TIK DI SEKOLAH/MADRASAH



 



OLEH :
Sulaiman Jazuli
Susilawati
Muslimah
Latifah

PASCA SARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2015














 

STRATEGI PENERAPAN TIK DI SEKOLAH/MADRASAH
Oleh:
Susilawati
Muslimah
Latifah
Sulaiman Jazuli

A.  Visi : Menjadikan Siswa Mahir Komputer
1.    Pemunculannyabagaimana?
Pada dasarnya sekolah masih berakar kuat pada praktikt radisional yang berpusat pada guru.Guru yang menyiapkanbahan ajar, kemudian guru menyampaikannya dengan ceramah sedangkan siswahanya mendengarkan dan menulis saja.  Pembelajaran seperti itu terlihat membosankan, apalagi sekarang zaman  telah berubah dari tahun ketahun semakin canggih, orang-orang mulai memikirkan cara untuk mengoptimalkan pembelajaran sesuai dengan tuntutan zaman maka muncullah TIK yang diciptakan dengan berbagai tujuan yang memudahkan manusia untuk melakukan aktivitasnya yang akan menjadi lebih mudah dan praktis.
Teknologi mengambil peran yang sangat penting dalam peradaban. Mengingat pendidikan sebagai agent of change dalam pemberdayaan SDM yang berkualitas makasalah satu bentuk usaha yang dilakukan adalah pemanfaatan ICT yang diintegrasikan kedalam pendidikan khususnya dalam pembelajaran di sekolah seperti kurikulum yang memfokuskan pada keterampilan-keterampilan dasar dan pengetahuan tentang kegunaan-kegunaan ICT membantu gerakan kepada pendekatan berikutnya.
2.    Penerapannyabagaimana?
Penerapan ICT ini berhubungan dengan sekolah yang memiliki/menemukan pemahaman baru tentang kontribusi ICT pada pendidikan itu sendiri.Pada tahap awal, sebelum penerapannya tentusaja guru harus mempelajari tentang TIK/ICT itu sendiri (learning tu use ICT) agar bisa dimanfaatkan di sekolah. TIK sendiri masih sebagai obyek yang dipelajari, oleh karena itulah ICT juga diajarkan pada bidang matapelajaran yang terpisah. Kemudian pada tahap selanjutnya adalah infusing/integrating, TIK sudah terintegrasi dalam pembelajaran (using ICT to learn), sehingga pembelajaran lebih bersifat student-centered dan kolaboratif tidak hanya berpusat pada guru. Pada tahap ini administrator dan guru menerapkan ICT untuk tugas tugas dalam manajemen sekolah dan kurikulum. Kemudian penerapannya dalam pembelajaran yang di integrasikan dengan menggunakan slide elektronik dan handout yang menggunakan word processing, menyelesaikan berbagai tugas dengan menggunakan alat-alat ICT seperti computer kelas dan lab-lab komputer. Dengan begitu pembelajaran lebih  bersifat berbasis aneka sumber (resources-based learning).
3.    Penanamannya bagaimana?
Penanaman ICT yaitu pada sekolah-sekolah yang mempunyai jajaran teknologi berbasis komputer di pelbagai laboraturium, kelas, dan wilayah administrasi. Penanaman ICT yaitu dengan mengembangkan cara-cara baru dalam pembelajaran, dengan eksplorasi materi pembelajaran melalui World Wide Web yang kebetulan sumber buku tidak ditemukan atau untuk memperluas wawasan. Penanaman ICT juga dilakukan pada komunikasi sebagai media pendidikan yang dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti komputer, internet, email, e-learning, website, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.
ICT diajarkan kepada siswa-siswa pilihan sebagai mata pelajaran pada tingkat profesional, dengan begitu pembelajaran lebih berpusat pada siswa, mereka bertanggungjawab kepada pembelajaran dan penilaian mereka sendiri.
4.    Pentransformasiannya bagaimana?
Pentransformasian terkait dengan sekolah yang telah menggunakan ICT secara kreatif. Pentransformasiannya dengan mengintegrasikan matapelajaran dalam aplikasi-aplikasi dunia yang nyata. Misalnya, para siswa mungkin bisa bekerja dengan pimpinan masyarakat untuk memecahkan persoalan-persoalan setempat dengan menilai, menganalisis, melaporkan, dan menyajikan informasi dengan alat-alat ICT/TIK.Kemudianpentransformasiannyajugadalamrencana-rencanapembelajaran yang di dalamnya dimuatalat-alat/perangkat ICT seperti VCD, CD-ROM, MS Power Point untuk mempresentasikan sesuatu, MS word untuk membuat laporan dengan aplikasi pengolah kata, wibsite, dan lain-lain sebagai media pembelajaran.
Jadi, penggunaan TIK dalam pembelajaran itu untuk melatih keterampilan menggunakan TIK dengan mengintegrasikannya kedalam proses belajar mengajar, dan bukan lagi mengajarkan TIK tersebut sebagai mata pelajaran yang terpisah melainkan TIK digunakan untuk pembelajaran.

B.  Rencana Dan KebijakanPengembangan
Bersamaan dengan berbagai pendekatan dalam pengembangan ICT yang telah dijelaskan, ada berbagai macam karekteristik sekolah, atau aspek-aspek kepemimpinan sekolah yang berhubungan dengan kemajuan sekolah dalam pengembangan ICT yakni visi, filsafat belajar dan pedagogi, rencana dan kebijakan pengembangan serta fasilitas dan sumber belajar.
Matriks untuk Pengembangan ICT di Sekolah-sekolah
            Matriks dibawah ini dikembangkan untuk membantu sekolah menentukan tahapan kemajuan berkenaan dengan implementasi ICT dalam kurikulum.

Pemunculan
Penerapan
Visi
Didominasi oleh kepentingan individu, terbatas dan pragmatis
Digerakan oleh spesialis ICT
Paedagogi pembelajaran
Terpusat pada guru, didaktik
Pembelajaran berbasis pengetahuan faktual, berpusat pada guru didaktik, ICT mata pelajaran terpisah
Rencana dan kebijakan pengembangan
Non-eksis, aksidental, kebijakan-kebijakan yang terbatas, tidak ada pendanaan yang direncanakan
Terbatas, pengembangan ICT dijalankan oleh seorang spesialis, kebijakan sentralistik, pendanaan hardware dan software, mengotomi praktik-prektik yang sudah ada
Fasilitas dan sumber
Tempat kerja yang terbpsah untuk administrasi, kelas-kelas individual, komputer dan printer, pengolahan kata, pengolahan tabel, database, software presentasi, software administrasi sekolah, game
Lab komputer atau kelas individual untuk hasil-hasil ICT yang khusus. Komputer, printer dan perangkat yang terbatas, pengolahan kata, pengolahan tabel, database software, presentasi, software ICT, akses internet
Memahami kurikulum
Melek ICT, pengetahuan tentang software tanggung jawab guru secara perorangan
Penerapan software dalam mata pelajaran yang berlainan, penggunaan konteks-konteks artifisial dan terpisah
Pengembangan profesional staf sekolah
Minat individu
Pelatihan aplikasi ICT tidak direncanakan, keahlian ICT personal
komunitas
Sumbangan-sumbangan yang berbeda, didorong oleh masalah aksidental
Pencarian dana dan sumbangan, keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam ICT
Penilaian
Berbasis perangkat, berorientasi anggaran mata pelajaran yang berlainan, didaktik, kertas dan pensil, pengawasan, tugas-tugas yang tertutup, tanggung jawab guru secara perorangan
Berbasis keterampilan, berpusat pada guru. Berfokus pada mata pelajaran, tahapan-tahapan pelaporan, moderasi dalam bidang-bidang mata pelajaran

Penanaman
Pentransformasian
Digerakan oleh spesialis bidang itu, wilayah-wilayah yang berlainan
Kepemimpinan, penerimaan oleh komunitas belajar, komunitas berbasis jaringan

Pembelajaran berpusat pada siswa, kolaboratif
Pemikiran kritis dan pembuatan keputusan yang baik, gaya-gaya pembelajaran yang disukai, multi-indra, siswa yang utuh, kolaboratif, pengalaman

Rencana-rencana mata pelajaran individual termasukl ICT, kebijakan-kebijakan yang permisif, pendanaan berbasis luas, termasuk pengembangan profesional guru
ICT integral bagi seluruh rencana pengembangan sekolah, semua siswa dan guru terlibat, kebijakan-kebijakan inklusif, semua aspek pendanaan ICT menyatu dengan seluruh anggaran sekolah, pengembangan profesional yang integral
Lab komputer atau komputer-komputer kelas yang berjaringan intranet dan internet, pusat pembelajaran yang kaya sumber, berbagai macam alat, termasuk video, audio recorder, kalkulator grafis, komputer portable, alat-alat pengindraan yang jauh, melakukan konfrensi melalui video, pengolahan kata, pengolahan tabel, database-database, sofware persentasi
Keseluruhan pembelajaran sekolah dengan ICT dengan akses kepada sumber-sumber teknologi dan sejumlah besar alat-alat terkini, penekanan pada serngkaian lingkunagn belajar yang berbeda, sekumpulan alat yang utuh dalam lajur hingga ke kiri dan ruang-ruang belajar berbasis web, brainstorming, melakukan konferensi dan kolaborasi, pendidikan jarak jauh, web software pendidikan, sofeware manajemen diri buat siswa
Pemasukan dengan muatan non ICT, sistem belajar yang terintegrasi, konteks yang otentik, metodologi proyek pemecahan masalah, pembelajaran berbasis komputer
Konteks-konteks virtual dan nyata, pembuatan model dunia yang baru, ICT diterima sebagai agen pedagogis, kurikulum disampaikan melalui wed dan staf dalam satu cara yang terintegrasi
Mata pelajaran yang khusus, keahlian profesional, mengintegrasikan bidang-bidang mata pelajaran dengan menggunakan ICT berevolusi
Fokus pada pembelajaran dan menajemen belajar, mengatur sendiri, visi dan rencan yang personal didukung oleh sekolah, inovatif dan kreatif, komunitas belajar yang terintegrasi dengan siswa dan guru sebagai pasangan belajar
Kumonitas belajar berbasis subjek yang menyediakan bantuan yang berlainan dan berkala melalui permohonan, komunitas yang mempunyai jaringan lokal dan global
Komunitas berbasis luas yang aktif mencakup orang tau dan keluarga, bisnis, industri, organisasi keagamaan, universitas, sekolah, kejurusan, organisasi sukreka global dan lokal, nyata dan virtual, sekolah adalah sumber belajar bagi komunitas secara fisik dan virtual
Terintegrasi, portofolio, berorientasi mata pelajaran, berpusat pada siswa, tanggung jawab siswa mulitmedia untuk mendemonstrasikan perolehan, moderasi di sepanjang bidang mata pelajaran, etis, sosial dan teknik

Berkesinambungan, holistik, keseluruhan siswa, dimediasikan oelh teman, berpusat pada siswa, keterlibatan komunitas belajar, berakhir terbuka, berbasis proyek

Masing-masing sel dari matriks tersebut menyediakan sebuah gambaran singkat atau kumpulan indikator tentang bagaimana sebagian pendekatan khusus terhadap ICT di sekolah-sekolah yang memiliki ciri-ciri sama. Untuk masing-masing matriks sekolah tersebut mungkin menemukan lebih dalam satu sel dan kurang ada sel yang lain, pendekatan dan identifikasi serta karakteristik sekolah yang digambarkan berasal dari tren-tren internasional dalam penggunaan ICT dalam pendidikan.
C. Fasilitas dan sumber
Keseluruhan sekolah dibuat jaringan unuk menjamin akses kepada multimedia dan sumber- sumber belajar yang berlimpah melalui internet dan internet sekolah dimana pun para siswa dan guru berad, di dalam atau di luar sekolah. Jumlah lab komputer dan komputer kelas adalah memadai untuk memberikan kemungkinan akses kepada siswa dan staf dalam sebagian besar  mata pelajaran di sekolah. Muatan software  dinilai secara kritis untuk memastikan bahwa ia sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan kurikulum yang mendukung sejumlah besar gaya belajar yang multirasa.
Ø PermunculannyaBagaimana?
Kurikulum memberikan pelbagi kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan keterampilan ICT mereka untuk pemecahan masalah yang riil melalui kerja proyek yang menawarkan cara-cara baru bagi siswa untuk mendemonstrasikan cara belajar mereka. Dan para guru secara rutin mereview kurikulum untuk mencari pelbagai peluang untuk memasukkan penggunaan ICT.
Ø PenerapannyaBagaimana?
Penekanan diberikan pada pengembangan professional keterampilan-keterampilan para guru dan kemampuan-kemampunan mereka untuk menerapkan ICT dalam berbagai konteks. Kebijakan pelatihan berbasis sekolah untuk mendukung pengembangan bersama atas pemakaian ICT lintas kurikulum melengapi ketentuan pengembangan professional eksternal. Program pengembangan profesioal eksternal. Program pengembangan profesionaal oleh sekolah telah berkembang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan  dan peluang- peluang baru yang senantiasa berubah-ubah. 
Ø PenanamannyaBagaimana?
Staf dan siswa menggunakan komunitas-komunitas belajar local dan global yang sedang muncul untuk memberikan bantuan khusus demi peluang- peluang tambahan yang ditawarkan melalui ICT, khususnya internet dan video-comferencing. Sekolah mempunyai program rutin untuk menarik bantuan dan sumbangan demi pengembangan sumber- sumber dan kurikulum ICT dalam sekolah.
Ø PendekatanPentransformasian
Visi
Sekolah menyediakan kepemimpinan bagi komunitas belajarnya. Ia menyediakan akses yang inovatif dan kreatif dan pelbagai kesempatan kepada pembelajaran dan manajemen belajar, dengan memaksimalkan kontribusi ICT untuk merealisasikam sekolah esok hari, saat ini.
Filsafat Pembelajaran dan pedagogi
Penekanannya adalah pada siswa secara utuh dalam semua aspek pembelajaran mereka, dengan satu fokus pada keterampilan pemikiran kritis dan pembuatan keputusan yang dibangun dengan baik. Setiap siswa bertanggungjawab terhadap pembelajarannya.
Rencana dan Kebijakan Pengembangan
Sekolah dan komunitas belajar mengguakan ICT untuk berpikir ulang secara kreatif dan memperbaiki  lingkungan belajar para siswa dan staf, termasuk proses  perencanaan pengembangan dan pembuatan kebijakan. Rencana-rencana untuk pengembangan sekolah mencoba mendukung perubahan dan perbaikan yang berkesinambungan, seraya berupaya menyediakan kurikulum yang benar- benar berbeda untuk semua siswa, dan mencoba memaksimalkan prestasi siswa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar